Proses Costing

JavaScript isn't enabled in your browser, so this file can't be opened. Enable and reload.

Proses Costing - 2

Dalam metode rata-rata tertimbang, langkah berikut tidak termasuk dalam proses perhitungan biaya adalah: *

1 point

Menentukan biaya per unit dengan membagi total biaya (WIP awal + biaya periode berjalan) dengan unit ekuivalen

Menggabungkan biaya WIP awal dengan biaya yang terjadi selama periode berjalan

Menghitung unit ekuivalen untuk bahan langsung dan biaya konversi

Mengalokasikan biaya berdasarkan harga pasar saat periode berjalan

Perbedaan mendasar antara metode FIFO dan metode rata-rata tertimbang dalam menangani WIP awal adalah bahwa: *

1 point

FIFO memisahkan biaya WIP awal dari biaya yang dikeluarkan pada periode berjalan

Rata-rata tertimbang menghitung unit ekuivalen tanpa memperhitungkan WIP akhir

Rata-rata tertimbang mengalokasikan biaya berdasarkan urutan masuknya unit ke proses

FIFO menggabungkan semua biaya tanpa memandang waktu perolehannya

Jika terjadi kenaikan signifikan biaya bahan langsung selama periode, penggunaan metode rata-rata tertimbang akan menghasilkan *

1 point

Penurunan biaya per unit meskipun biaya bahan naik

Biaya per unit yang mencerminkan rata-rata harga selama periode

Peningkatan tajam biaya WIP awal

Biaya per unit yang sangat fluktuatif

Dalam perhitungan unit ekuivalen untuk biaya konversi, unit dalam WIP akhir dikalikan dengan *

1 point

Persentase penyelesaian bahan langsung

Persentase total biaya (bahan dan konversi)

Nilai unit standar produksi

Persentase penyelesaian biaya konversi

Penggabungan biaya WIP awal dengan biaya periode berjalan pada metode rata-rata tertimbang menyebabkan *

1 point

Pemisahan yang jelas antara biaya periode sebelumnya dan biaya baru

Peningkatan kompleksitas perhitungan unit ekuivalen

Informasi biaya aktual periode berjalan menjadi lebih transparan

Pengaburan perbedaan biaya antar periode

Jika WIP awal memiliki tingkat penyelesaian yang berbeda untuk bahan dan konversi, maka dalam metode rata-rata tertimbang *

1 point

Dilakukan penyesuaian terpisah dalam perhitungan unit ekuivalen untuk masing-masing elemen

Hanya biaya bahan yang diperhitungkan dalam WIP awal

Diterapkan rata-rata penyelesaian yang sama untuk semua elemen biaya

WIP awal diabaikan dan hanya biaya periode berjalan yang dihitung

Apabila biaya periode berjalan meningkat dan jumlah unit ekuivalen tetap, maka efeknya terhadap biaya per unit rata-rata adalah *

1 point

Tidak dapat ditentukan tanpa informasi tambahan

Meningkat

Tidak berubah

Menurun

Dalam menentukan biaya per unit konversi pada metode rata-rata tertimbang, pembagian total biaya konversi dilakukan dengan *

1 point

Jumlah unit dalam WIP awal saja

Jumlah unit yang diproduksi pada periode berjalan

Total unit selesai tanpa WIP akhir

Total unit ekuivalen konversi

Kelemahan utama metode rata-rata tertimbang adalah *

1 point

Menurunkan jumlah unit ekuivalen yang dihitung

Mengaburkan perbedaan antara biaya periode sebelumnya dan biaya baru

Memisahkan dengan jelas biaya periode berjalan dan WIP awal

Menampilkan informasi biaya aktual periode berjalan secara detail

Contoh perhitungan unit ekuivalen: Sebuah departemen memproduksi 600 unit selesai dan memiliki WIP akhir sebanyak 400 unit dengan tingkat penyelesaian 70% untuk biaya konversi. Total unit ekuivalen untuk biaya konversi adalah *

1 point

880 unit

1000 unit

700 unit

820 unit

Jika total biaya bahan yang harus dialokasikan adalah Rp90.000 dan unit ekuivalen bahan adalah 3.000 unit, maka biaya per unit bahan adalah *

1 point

Rp 30

Opsi 4

Rp 20

Rp 25

Dalam metode rata-rata tertimbang, apabila biaya WIP awal dicatat lebih rendah dari seharusnya, maka biaya per unit rata-rata akan: *

1 point

Lebih tinggi dari nilai sebenarnya

Tetap akurat karena penyesuaian otomatis

Bergantung pada jumlah unit yang selesai diproduksi

Lebih rendah dari nilai sebenarnya

Penjumlahan biaya WIP awal dan biaya periode berjalan bertujuan untuk menentukan: *

1 point

Unit ekuivalen total

Varians biaya antara periode

Tingkat penyelesaian WIP akhir

Total biaya yang harus dialokasikan ke seluruh unit

Jika tingkat penyelesaian WIP akhir untuk biaya konversi meningkat, maka *

1 point

Unit ekuivalen untuk biaya konversi meningkat

Total biaya konversi akan berkurang

Unit ekuivalen untuk biaya konversi menurun

Tidak ada pengaruh pada perhitungan biaya per unit

Manakah pernyataan yang paling tepat menggambarkan metode rata-rata tertimbang? *

1 point

Memisahkan biaya WIP awal dari biaya periode berjalan secara tegas

Menggabungkan semua biaya (WIP awal dan periode berjalan) untuk menghasilkan biaya rata-rata per unit

Menggunakan biaya standar yang ditetapkan untuk menghitung varians

Mengalokasikan biaya berdasarkan urutan masuknya bahan ke proses

Total biaya yang dialokasikan dalam metode rata-rata tertimbang merupakan penjumlahan dari: *

1 point

Biaya WIP awal saja

Biaya WIP awal dikurangkan biaya periode berjalan

Biaya WIP awal ditambah biaya periode berjalan

Biaya periode berjalan saja

Sebuah departemen memulai dengan 700 unit dalam WIP awal, memulai 3300 unit baru, dan menyelesaikan 3500 unit. Jika terdapat 500 unit dalam WIP akhir dengan tingkat penyelesaian bahan 100% dan konversi 80%, maka unit ekuivalen untuk bahan dihitung sebagai: *

1 point

4500 unit

3700 unit

4000 unit

3900 unit

Dalam metode rata-rata tertimbang, jika total biaya bahan adalah Rp90.000 dan biaya per unit bahan dihitung sebesar Rp18, maka unit ekuivalen bahan adalah: *

1 point

6000 unit

4500 unit

4000 unit

5000 unit

Metode rata-rata tertimbang paling sesuai digunakan pada industri yang: *

1 point

Menghasilkan produk secara kontinu dan homogen

Memproduksi dalam batch kecil dengan variasi produk tinggi

Menghasilkan produk kustom dengan kebutuhan pencatatan terpisah

Memiliki variasi tinggi dalam desain produk

Jika tingkat penyelesaian WIP akhir menurun, maka dampaknya terhadap biaya per unit rata-rata (dengan asumsi total biaya tetap) adalah *

1 point

Biaya per unit akan menurun karena unit ekuivalen meningkat

Biaya per unit akan meningkat karena unit ekuivalen berkurang

Biaya per unit akan menjadi tidak dapat diprediksi

Biaya per unit tidak berubah karena dihitung secara rata-rata

Faktor utama yang digunakan dalam menentukan unit ekuivalen adalah: *

1 point

Waktu penyelesaian proses produksi

Persentase penyelesaian masing-masing elemen biaya (bahan dan konversi)

Total unit yang diproduksi dalam periode berjalan

Harga pasar bahan baku

Jika total biaya konversi adalah Rp70.000 dan unit ekuivalen konversi adalah 3500 unit, maka biaya konversi per unit adalah *

1 point

Rp 15

Rp 20

Rp 18

Rp 25

Jika biaya WIP awal tercatat lebih tinggi dari seharusnya dalam sistem rata-rata tertimbang, maka efek yang terjadi pada biaya per unit rata-rata adalah: *

1 point

Hanya mempengaruhi perhitungan unit ekuivalen WIP akhir

Tidak terpengaruh karena biaya periode berjalan mendominasi

Overstated (tertinggi) dibandingkan nilai yang sebenarnya

Understated (terendah) dibandingkan nilai yang sebenarnya

Salah satu alasan perusahaan memilih metode rata-rata tertimbang adalah karena metode ini *

1 point

Memisahkan biaya WIP awal secara terpisah dari biaya periode berjalan

Menyederhanakan pencatatan dan perhitungan biaya dalam proses produksi kontinu

Menyediakan rincian biaya aktual per periode secara mendalam

Menghasilkan varians biaya yang lebih besar untuk analisis

Menghitung unit ekuivalen WIP akhir merupakan langkah penting karena: *

1 point

Menyediakan dasar yang adil untuk mengalokasikan biaya kepada unit yang belum selesai

Mengabaikan biaya periode berjalan

Menentukan harga jual produk secara langsung

Mengurangi jumlah unit yang harus dialokasikan biaya

Sebuah departemen mencatat biaya bahan Rp120.000 dan biaya konversi Rp80.000 dengan unit ekuivalen masing-masing 6000 dan 4000 unit. Maka, biaya per unit adalah: *

1 point

Bahan: Rp18; Konversi: Rp20

Bahan: Rp20; Konversi: Rp16,67

Bahan: Rp20; Konversi: Rp20

Bahan: Rp20; Konversi: Rp18

Penggabungan biaya WIP awal dengan biaya periode berjalan dilakukan sebelum perhitungan: *

1 point

Penetapan harga jual produk

Biaya per unit

Pengalokasian biaya ke WIP akhir

Unit ekuivalen

Sebuah perusahaan memiliki data sebagai berikut:

Maka, unit ekuivalen untuk bahan dihitung sebagai:

1 point

3950 unit

4450 unit

3650 unit

3500 unit

Salah satu keuntungan penggunaan metode rata-rata tertimbang dalam pengendalian biaya adalah: *

1 point

Mampu menampilkan perbedaan biaya antara WIP awal dan biaya periode berjalan secara rinci

Menghasilkan informasi yang sangat sensitif terhadap perubahan biaya baru

Mengurangi dampak fluktuasi harga bahan dengan menghasilkan rata-rata biaya per unit

Mengalokasikan biaya aktual ke setiap unit secara individual

Kesalahan dalam pencatatan jumlah unit pada WIP akhir dalam perhitungan metode rata-rata tertimbang akan berdampak pada biaya per unit. Pengaruh kesalahan tersebut *

1 point

Bergantung pada tingkat penyelesaian yang digunakan dalam perhitungan unit ekuivalen

Selalu menghasilkan biaya per unit yang terlalu tinggi

Selalu menghasilkan biaya per unit yang terlalu rendah

Tidak berpengaruh karena hanya biaya yang dihitung

Submit

Clear form

This content is neither created nor endorsed by Google. - Terms of Service - Privacy Policy

Does this form look suspicious? Report

Forms