Penjelasan Mad shilah Qashirah dan Thawilah
• Mad Shilah Qashir adalah apabila ada dhamir jatuh setelah huruf hidup dan tidak bersambung dengan kalimat sesudahnya yang diberi al-Ta’rif ( اَلْــ تَعْرِيْف ) atau syarat tidak diikuti huruf hamzah sesudahnya.
Cara membaca Mad Shilah Qoshir adalah 1 alif dan ada yang membacanya 2 alif.
Contoh : إِنَّهٗ كَانَ , اَخْلَدَهٗ كَلَّا , رَسُوْلِهٖ
( Dhamir jatuh setelah huruf hidup dan tidak sambung hamzah)
Namun jika dhamir tersebut disambung dengan huruf didepannya yang ada al Ta’rif, maka dhamir tersebut tidak dapat dibaca Mad Shillah Qashir tetapi dibaca qashar (pendek).
Contoh: لَهُ السَّمٰوٰاتُ , عَلَّمَهُ اْلبَيَانْ , لَهُ اْلأَسْمَاءُ اْلحُسْنٰى
( Dhamir bersambung dengan al Ta’rif)
Tidak hanya itu saja huruf ha’ dibaca pendek, tetapi jika huruf ha’ dhamir tersebut jatuh setelah huruf mati, maka tetap dibaca pendek.
Contoh: دَخَلْتُمُوْهُ , وَرُوْحٌ مِّنْهُ , اَوْتُخْفُوْهُ
(Sebelum dhamir terdapat huruf yang mati)
• Mad Shilah Thawilah adalah mirip dengan mad shilah qashirah. Adapun yang membedakannya adalah setelah huruf ha’ dhamir (ىهُ/ىهِ) tersebut terdapat huruf alif atau hamzah, tetapi dalam kalimat yang terpisah. ), sehingga mad ini hampir sama dengan Mad Jaiz Munfashil.
Panjang bacaan mad ini membacanya 2 ½ alif (5 ketukan)
Contoh: بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ , وَلَهُۥٓ أُخۡتٞ , كَانَ لَهٗٓ إِخْوَةٌ , مَاعَنْهُ اٰلِهَةٌ , بِهٖٓ اَزْوَاجًا
: (Setelah dhamir ada hamzah qotho / terpisah/terputus’)