MATERI PENGAYAAN
Salah satu tujuan dari pembentukan organisasi otonom Muhammadiyah adalah kaderisasi persyarikatan Muhammadiyah
Persyarikatan Muhammadiyah memiliki organisasi otonom sebanyak tujuh antara lain:
a. ‘Aisyiyah, bergerak dikalangan ibu- ibu.
b. Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA), bergerak di kalangan pemudi.
c. Pemuda Muhammadiyah (PM), bergerak di kalangan pemuda.
d. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), bergerak di kalangan Mahasiswa.
e. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), bergerak di kalangan pelajar dan remaja.
f. Hizbul Wathan (HW), bergerak dalam aktivitas kepanduan.
g. Tapak Suci Putera Muhammadiyah, bergerak dalam aktivitas bela diri / pencak silat
Pembentukan ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah ( Lembaga permusyawaratan Tertinggi setelah Muktamar ) dan dilaksanakan dengan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) diikuti oleh pelajar tingkat SLTP dan SLTA
Semboyan Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah Nuun walqalami wamaa yasthuruun
Semboyan IPM pada tahun 1990 an yang dikenal dengan “Tri-Tertib, yaitu Tertib ibadah, tertib belajar dan tertib organisasi
Tangga pertama organisasi otonom muhammadiyah adalah organisasi IPM
Sedikitnya pembinaan dan pendidikan agama di kampus merupakan salah satu alasan didirikannya IMM
Persamaan pada lambang IPM dan IMM terdapat pada perisai
Penandatanganan piagam pendirian IMM dilakukan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu KH. A. Badawi
Ortom Muhammadiyah yang bergerak di kalangan mahasiswa adalah IMM
Tabligh berasal dari bahasa arab yang artinya menyampaikan. Maksudnya menyampaikan ajaran islam kepada seluruh umat manusia di bumi ini
Islam adalah agama fitrah, yaitu agama yang berisi ajaran yang tidak bertentangan dengan fitrah manusia
Untuk memperlancar kegiatan dakwah Muhammadiyah dan untuk mewujudkan tujuan yang baik dan luhur tersebut, Muhammadiyah membentuk majelis dan lembaga. Fungsi dibentuk majelis dan lembaga adalah membantu langkah, gerak dan program Muhammadiyah. Hal ini tercantum dalam ART Muhammadiyah pasal 19 mengenai unsur pembantu Pimpinan, yaitu Majelis dan Lembaga.
Unsur pembantu pimpinan yang menjalankan tugas POKOK Muhammadiyah disebut Majelis
Nama-nama majelis dalam muhammadiyah antara lain :
a. Majelis Tarjih dan Tajdid ( MTT)
b. Majelis Tabligh
c. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN)
d. Majelis Pendidikan Tinggi ( DIKTI )
e. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan ( MEK )
f. Majelis Pembina Kesehatan Umum ( MPKU )
g. Majelis Pemberdayaan Masyarakat ( MPM )
h. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan
i. Majelis Pendidikan Kader ( MPK )
j. Majelis Pustaka dan Informasi
k. Majelis Hukum dan HAM (HakAsasi Manusia)
l. Majelis Pelayanan Sosial (MPS)
m. Majelis Lingkungan Hidup (MLH)
Tugas Majelis Tarjih dan Tajdid adalah menyeleksi atau menyaring kembali hukum Islam yang sudah berjalan dan kemudian diperbaharui disesuaikan dengan perkembangan zaman yang terjadi di masyarakat saat ini.
Majelis yang bergerak dalam kegiatan yang berbasis pada pelayanan kesehatan masyarakat adalah MPKU
Muhammadiyah sangat peduli dengan lingkungan hidup,oleh karenanya dibentuk majelis Lingkungan Hidup
Nama - nama lembaga dalam Muhammadiyah adalah
a. Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI)
b. Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSBO)
c. Lembaga Pengawas Pengelolaan Keuangan (LPPK)
d. Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZIS)
e. Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB)
f. Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
g. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR)
h. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP)
Misi Lembaga Penaggulangan Bencana adalah
a. meningkatkan dan mengoptimalkan sistem penanggulangan bencana di Muhammadiyah,
b. mengembangkan kesadaran bencana di lingkungan Muhammadiyah,
c. memperkuat jaringan dan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Maksud dan tujuan LSBO dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah adalah mengawasi budaya dan olahraga yang ada di Indonesia
Lembaga Muhammadiyah yang bertugas melakukan pengelolaan zakat, infaq dan shodaqah adalah Lazismu
Zzakat, infaq dan shodaqoh berfungsi untuk mensucikan harta benda. Caranya dengan menyalurkan kepada orang-orang yang berhak menerima . Tugas lembaga LAZISMU ini mengurusi pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) agar tertangani dengan baik.
Lembaga yang bertugas melakukan pengondisian bagi pengembangan cabang dan ranting adalah LPCR.
