Dalam buku Shalahuddin
Al-Ayyubi Sang Penakluk Jerussalem Dr. Abdullah Nashih 'Ulwan
menyebutkan bahwa Najmuddin
Ayyub (Amir Tikrit) belum juga menikah dalam waktu lama. Ketika saudaranya, Asaduddin Syirkuh, bertanya mengapa belum juga
menikah padahal usia sudah sangat mencukupi, Najmuddin Ayyub menjawab belum
menemukan seseorang yang cocok untuknya. Ia menginginkan wanita shalihah
yang akan menggandeng tangannya menuju jannah dan akan melahirkan anak yang
dididik dengan hati, sehingga menjadi seorang pemuda dan ksatria yang akan
mengembalikan Baitul Maqdis ke dalam pangkuan kaum muslimin.
Subhanallah...
ketika Najmuddin sedang bertamu ke rumah seorang Syaikh di Masjid Tikrit,
Allah mempertemukannya dengan seorang wanita yang juga menolak pinangan
seorang bangsawan kaya dan rupawan, karena niatnya adalah mencari seorang
pemuda yang akan menggandengnya ke jannah dan akan melahirkan anak darinya,
yang akan menjadi seorang ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis ke
dalam pangkuan kaum muslimin. Akhirnya, dari pernikahan barakah tersebut,
lahirlah seorang pahlawan Islam penakluk Masjidil Aqsha yaitu Shalahuddin
Yusuf al-Ayyubi.
Dari kisah
tersebut, hikmah yang dapat kita ambil sebagai pelajaran adalah ....