B. Indonesia KLS 6 Unsur Intrinsik Cerita Fiksi ( 8 Februari 2021)
SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik Tahun Pelajaran 2020 - 2021
Sign in to Google to save your progress. Learn more
Kode Unik Siswa *
Nama Siswa *
Kelas *
Unsur Intrinsik Cerita Fiksi
Pengertian Cerita Fiksi
Fiksi sendiri memiliki arti tidak nyata atau imajiner (bukan yang sebenarnya).
Karya cerita fiksi adalah sebuah prosa yang disajikan secara naratif dan bersifat imajiner. Walaupun bersifat imajiner dan
       tidak nyata, sebuah karya fiksi tetap dapat diterima akal dan tidak menutup kemungkinan mengandung kebenaran yang bisa
       saja mendramatisasi kemanusiaan.
Karya fiksi ini dapat berupa berbagai macam hal.
Salah satunya adalah cerita fiksi. Cerita fiksi adalah adalah karya sastra yang di dalamnya berisi cerita rekaan atau hasil
       fantasi penulisnya dan bukan berdasarkan kejadian nyata.
Imajinasi pengarang yang ada, diolah dan dikombinasikan sesuai pengalaman, wawasan, atau penilaian terhadap berbagai
       peristiwa nyata maupun rekaan.

Cerita Fiksi
Ada banyak cerita fiksi yang dituangkan menjadi berbagai macam bentuk.
Dapat berupa cerita pendek (cerpen) dan novel. Cerita fiksi juga dapat diterapkan dan dikombinasikan menjadi karya lain
       seperti drama, komik, film dan lain sebagainya.
Cerita fiksi juga dapat disebut sebagai cerita rekaan yang memiliki unsur-unsur lengkap di dalamnya. Mulai dari tokoh, alur,
       setting dan lain sebagaiya yang dihasilkan oleh imajinasi pengarang. Pemilik ide atau pengarang dituntut untuk mengolah
       hasil imajinasi yang dimilikinya mengenai segala peristiwa menjadi sebuah kaliat-kalimat yang dapat dipahami oleh banyak
       orang.


Ciri-ciri Cerita Fiksi
1. Bahasa yang digunakan untuk cerita fiksi biasanya bersifat konotatif dan denotatif. Ini akan memungkinkan pembaca
       memiliki penafsiran yang bermacam-macam.
2. Ditulis berdasarkan pada imajinasi pengarang
3. Bersifat fiktif dan tidak nyata
4. Dapat berbentuk novel, komik, cerpen, film, dan lain sebagainya
5. Cerita fiksi selalu dipengaruhi oleh subjektivitas pengarang dan selalu berusaha untuk menggugah perasaan pembaca
6. Akan sangat bagus apabila berisi pesan moral
7. Tidak ada sistematika yang baku pada karyanya


    Unsur intrinsik terdiri dari
 1. Tema
       - Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Dalam sebuah cerpen tema merupakan ruh atau  
          nyawa dari setiap karya cerpen. Dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang  
          melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen.

   2. Tokoh atau penokohan
       - Salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerpen.
       - Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut.
       - Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak  
         yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat  
         suatu masalah.

 Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:
1. Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.
2. Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh
       protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.
3.    Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang
       arif dan bijaksana.
4. Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita.

3.  Alur
    - Urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis.
    - Tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis, diantaranya :

1. Tahap perkenalan
2. Tahap penanjakan
3. Tahap klimaks
4. Anti klimaks
5. Tahap penyelesaian

Ada dua  macam alur yang kerapkali digunakan oleh para penulis, yakni
1.   Alur maju.
      Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh, situasi lalu menimbulkan konflik hingga puncak
      konflik dan terakhir penyelesaian konflik.
2.   Alur mundur.
      Di alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak urut. Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu,
      setelah itu menengok kembali peristiwa yang menjadi sebab konflik itu terjadi.

4. Setting
   - Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita tersebut.

      Ada tiga jenis latar dalam sebuah cerita
1. Latar tempat
    contohnya : di rumah,di sekolah,di hutan, dsb..
2. Latar waktu
    contohnya: sore hari, siang hari, malam hari, dsb...
3. Latar suasana
    contohnya : sedih, senang, gembira, marah, dsb...


5. Amanat
    -  Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita petik dari cerita pendek  tersebut.
    - Di dalam suatu cerpen, moral biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai
      pemahaman pembaca akan cerita pendek tersebut.

Next
Clear form
Never submit passwords through Google Forms.
This content is neither created nor endorsed by Google. Report Abuse - Terms of Service - Privacy Policy