Tahukah kamu mengapa penari kadang bergerak ke kanan, ke kiri, maju, mundur, atau bergerak melengkung membentuk lingkaran?
Saat penari melakukan suatu tarian, penari kadang bergerak ke kiri, ke kanan, maju, mundur, atau bergerak membentuk lingkaran, mereka seolah-olah  mengikuti suatu garis imajiner yang dilalui penari selama menari.  Garis-garis imajiner di atas lantai yang dilalui oleh penari atau sekelompok penari dalam melakukan gerak tari disebut pola lantai. Bentuk-bentuk pola lantai dapat berupa garis horizontal, garis vertikal, garis diagonal, melengkung atau lingkaran. Kita cermati pengembangan bentuk pola lantai di bawah ini.

Bentuk Pola lantai secara garis besar ada dua yaitu garis lurus dan garis melengkung.
Pengembangan pola lantai garis lurus antara lain:
1. Pola garis horizontal, contoh tari Saman dari Aceh
2. Pola garis vertikal, contoh tari Serimpi dari Yogyakarta
3. Pola garis diagonal atau bentuk huruf V, contoh tari Piring dari Sumatra Barat, tari remo dari Jawa Timur
4. Pola zig-zag, contoh tari Jaipong dari Jawa Barat
5. Pola segi tiga, contoh tari sekapur sirih dari Bengkulu
6. Pola segi empat, contoh tari Piring dari Sumatra Barat

Sedangkan pengembangan pola lantai garis melengkung antara lain:
1. Pola garis lengkung ke depan atau ke belakang, contoh tari sekapur sirih dari Bengkulu
2. Pola lingkaran, contoh tari legong, tari kecak dari Bali, tari Andun dari Bengkulu
3. Pola angka delapan atau huruf S

Sekelompok penari dalam tarian juga membentuk suatu formasi pola lantai. Dari pola lantai yang ada dapat terjadi percampuran, seperti dalam pertunjukan seni tari dari Riau yaitu tari Tandak menampilkan pola lantai campuran antara lingkaran, lurus dan zig-zag. Begitu pula tari Seudati dari Aceh, ada 7 pola lantai.