B. MACAM –MACAM SYIRIK
Menurut Raghib Al Asfahani (Ulama’ ahli dibidang Qur’anTafsir) dari Bagdad.
Menurut Beliau Syirik dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Syirik Akbar (Besar)
2. Syirik Asghar (Kecil)
1. Syirik Akbar (Besar)
Artinya menyekutukan / menyamakan Allah SWT. dengan sesuatu yang lainnya.
Orang yang menyekutukan Allah SWT. disebut “Musyrik”.
Kaum yang menyekutukan Allah SWT. disebut “Musrikuun”.
Perbuatan syirik merupakan dosa besar, yang dosanya tidak diampuni oleh Allah kecuali dengan Taubat Nasuha (Betul-betul Taubat)
Sebagaimana Firman Allah :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ
فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa : 48)
Dampak dari syirik Besar ini adalah “Pemutus semua amal” maksudnya adalah orang yang melakukan syirik akan terputus semua amal perbuatannya.
Contoh :
Bapak Totok pergi akan membangun rumah, dia datang ke dukun dan bertanya
kapan hari yang baik untuk pendirian rumahnya. Dukun menentukan kapan hari
baik itu. Pak Totok memenuhi/ melaksanakan ketentuan dan persyaratan hari
dari dukun tersebut.
Keyakinan pak Totok mengikuti aturan dari dukun tersebut, adalah bagian dari
syirik Besar karena sudah mempercayai instruksi dari dukun tersebut.
2. Syirik Asghar (Kecil).
Menyekutukan Allah SWT. dalam hal tujuan beribadah atau beramal kebaikan hanya yang ingin dipuji orang lain dan bukan beribadah atau beramal kebaikan untuk mencari keriridhaan Allah SWT. semata. Biasa disebut Riya’.
Dampak dari syirik kecil ini adalah “Pemutus semua amal yang dikerjakan pada waktu itu saja”.
Contoh :
Farri adalah anak yang baik, dan gemar melakukan kebaikan dan berbagi
dengan teman-temannya, selain gemar berbagi kepada teman-temanya ia juga gemar menceritakan kebaikannya kepada semua teman-temannya, dan semua orang. Dengan harapan Farri kepingin diakui dan disanjung dan dipuji oleh teman-temannya dan banyak orang sebagai anak yang baik, anak yg dermawan dan anak yg suka berbagi dan sebagainya.
Perbuatan Farri disebut perbuatan Riya’ (karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain) bukan ikhlas karena Allah.
Perbuatan Riya’ sangat dibenci oleh Allah SWT. dan Allah tidak akan menarima amalan seseorang selagi dia melakukan dosa tersebut.