Tidak hanya itu saja huruf ha’ dibaca pendek, tetapi jika huruf ha’ dhamir tersebut jatuh setelah huruf mati, maka tetap dibaca pendek. Contoh: دَخَلْتُمُوْهُ , وَرُوْحٌ مِّنْهُ , اَوْتُخْفُوْهُ (Sebelum dhamir terdapat huruf yang mati)
*Mad Shilah Thawilah adalah mirip dengan mad shilah qashirah. Adapun yang membedakannya adalah setelah huruf ha’ dhamir (ىهُ/ىهِ) tersebut terdapat huruf alif atau hamzah, tetapi dalam kalimat yang terpisah. ), sehingga mad ini hampir sama dengan bacaan mad jaiz munfashil
Panjang bacaan mad ini membacanya 2 ½ alif (5 ketukan)
Contoh:
بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ , وَلَهُۥٓ أُخۡتٞ , كَانَ لَهٗٓ إِخْوَةٌ , مَاعَنْهُ اٰلِهَةٌ , بِهٖٓ اَزْوَاجًا
: (Setelah dhamir ada hamzah qotho / terpisah/terputus’)