4. Tanda Koma (,)
Ada beberapa fungsi dari tanda koma (,) yang cenderung ditemukan dalam percakapan ataupun kalimat sehari-hari. Berikut ini adalah pemakaian dan penulisan tanda koma (,) yang tepat dalam bahasa Indonesia.
a. Menjadi pemerinci dalam sebuah kalimat yang memiliki subjek, objek, maupun keterangan yang lebih dari dua.
Pemakaiannya selalu berada di akhir kata yang dirincikan.
Khusus pada kata terakhir, pastikan (,) berada sebelum dan maupun atau yang menjadi kata hubung.
Contoh: Ibu membeli ayam, telur, sayuran, dan bumbu dapur di pasar.
b. Menjadi pemisah antara anak kalimat yang letaknya berada mendahului induk kalimat.
Contoh: Karena hujan lebat dan tidak membawa payung, Rina menjadi telat pulang ke rumah.
c. Menjadi pemisah antara petikan kalimat langsung dengan kalimat utama. Jika petikannya berada belakang pengujar, tanda
koma (,) diletakkan sebelum petikan langsung. Namun, jika petikan kalimat langsungnya mendahului pengujar, tanda koma
(,) diletakkan di akhir petikan, sebelum tanda kutip (“).
Contoh:
Melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah kuyub, ibu lantas berkata, “Kamu pasti
tidak bawa payung.”
“Kamu pasti tidak bawa payung,” kata ibu saat melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah kuyub.
d. Menjadi pemisah antara nama dengan gelar.
Contoh: Akhirnya, ia berhasil menjadi sarjana dan kini ia bergelar Ayuningtias, S.E.
e. Menjadi pemisah nama pengarang yang dibalik pada daftar pustaka.
Contoh: Christian, Diego. 2016. Kepada Gema. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
f. Menjadi pembatas antara satu keterangan dengan keterangan lain yang ada di catatan kaki.
Contoh: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Rakyat, 150), hlm. 20.
Contoh: Pria yang hampir berusia 80 tahun tersebut, Pak Kusnan, rutin berjalan pagi keliling kompleks tiap harinya.