KMD Kelas 3 - 10 September 2020
SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik Tahun Pelajaran 2020 - 2021
Sign in to Google to save your progress. Learn more
Kode Unik Siswa *
Nama Siswa *
Kelas *
TOKOH-TOKOH MUHAMMADIYAH
A. K.H. Ahmad Dahlan

1. Masa Kecil K.H. Ahmad Dahlan
Nama kecil K.H. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy. Dilahirkan di Kauman Jogjakarta pada tanggal 1 Agustus 1868 M. Putra ke-4 dari 7 bersaudara memang terlahir dari keluarga Ulama.
Muhammad Darwisy dikenal sebagai anak yang mandiri dan terampil. Sikapnya yang suka menolong dan pemurah membuat ia memiliki banyak teman.
Pada usia 7 tahun, dia mulai belajar ngaji dan ilmu agama dari ayahnya sendiri yang bernama K.H. Abu Bakar.

2. Masa Remaja K.H. Ahmad Dahlan
Pada usia ke 15 tahun (1883) Muhammad Darwisy menunaikan ibadah haji yang pertama dan menuntut ilmu di tanah suci Makkah. Jiwa dan pemikirannya penuh disemangati oleh aliran pembaharuan ini yang kelak kemudian hari menampilkan corak keagamaan yang sama, yaitu melalui Muhammadiyah, yang bertujuan untuk memperbaharui pemahaman keagamaan di dunia.
Darwisy kembali pulang ke kampung halamannya di usia ke 20 tahun (1888) dan berganti nama menjadi Ahmad Dahlan (suatu tradisi dari orang Indonesia setelah pulang haji, selalu mendapat nama baru sebagai pengganti nama kecilnya). Sepulang dari Makkah, ia diangkat menjadi Khatib Amin di lingkungan kesultanan Yogyakarta.
Tahun 1902, K.H. Ahmad Dahlan menunaikan ibadah haji kedua dan memperdalam ilmu di tanah suci sampai tahun 1904.

3. K.H. Ahmad Dahlan dan Cita-Citanya
Sepulang dari Makkah, ia menikah dengan Siti Walidah, saudara sepupunya sendiri, anak Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang pahlawan Nasional dan pendiri ‘Aisyiyah.
Dari pernikahannya dengan Siti walidah, ia memiliki enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti Zaharah.
Dengan maksud mengajar agama, pada tahun 1909 kyai Dahlan masuk Boedi Outomo- Organisasi yang melahirkan banyak tokoh-tokoh nasionalis. Disana beliau memberikan pelajaran untuk memenuhi keperluan anggota.
Pada tanggal 8 Djulhijjah 1330 H bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 M, K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan.
Pada usia ke 55 tahun, tepatnya pada tanggal 23 Februari 1923 K.H. Ahmad Dahlan wafat di Kauman Yogjakarta dan dimakamkan di Karangjen Yogyakarta. Atas jasa-jasa kiai Ahmad Dahlan maka Negara menganugerahkan kepada beliau gelar kehormatan sebagai pahlawan Kemerdekaan Nasional. Gelar tersebut dituangkan dalam SK Presiden RI No.657 Tahun 1961, tanggal 1961, tanggal 27 Desember 1961.
Kisah K.H.Ahmad Dahlan juga diangkat ke layar lebar pada tahun 2010 dengan judul film “Sang Pencerah” yang menceritakan tentang kisah K.H. Ahmad Dahlan dan terbentuknya Muhammadiyah.
Submit
Clear form
Never submit passwords through Google Forms.
This content is neither created nor endorsed by Google. Report Abuse - Terms of Service - Privacy Policy