Tentunya kalian sudah memahami isi dan sistematika resensi,mengidentifikasi identitas dalam resensi, Anda akan mempelajari kaidah kebahasaan teks resensi.
Pada dasarnya,resensi memiliki kaidah kebahasaan yang beragam. Hal ini dapat Anda lihat setelah membandingkan beberapa teks resensi,baik yang objeknya sama maupun yang berbeda.
Namun,secara umum teks resensi memiliki kaidah kebahasaan yang khas. Apa saja kaidah kebahasaan yang ada dalam teks resensi ? Mari kita pelajari hal tersebut dengan seksama.
1. Menelaah Kaidah Kebahasaan Resensi
Resensi ditulis dengan bahasa singkat,padat,tegas dan tandas. Pemilihan karakter bahasa yang digunakan dan disesuaikan dengan pembaca yang akan menjadi sasarannya.Artinya,pemilihan karakter bahasa resensi berkaitan erat dengan masalah penyajian tulisan. Misalnya,resensi ditulis dengan kalimat yang runtun,ejaannya benar,dan tidak bertele-tele sehingga informasi yang dimuat dalam resensi tersebut mudah ditangkap,menarik dan enak untuk dibaca.
Berdasarkan sejumlah teks resensi yang sudah Anda pelajari sebelumnya,kaidah kebahasaan yang menjadi karakter khas resensi adlah sebagai berikut.
a) Penggunaan variasi kalimat majemuk,baik majemuk setara maupun bertingkat. Coba perhatikan contoh berikut.
• Buku ini kembali menceritakan petualangan Raib dan kedua sahabtnya,Seli dan Ali.
• Berhat keahliannya dalam menulis puisi,ia mendapatkan juara menulis puisi sehingga dikenal luasoleh mahasiswa lain.
b) Penggunaan konjungsi yang bervariasi,antara lain penegas/penegas,temporal dan penyebab/kausalitas.
1. Konjungsi penegas/penerang (menguatkan atau intensitifikasi). Konjungsi ini berfungsi untuk menegaskan atau meringkas suatu bagian kalimat yang telah disebut sebelumnya,termasuk konjungsi yang menyatakan rincian. Kata-kata yang termasuk konjungsi penegas,antara lain bahkan, apalagi, yakni, bahwa, yaitu, umpama, ringkasnya dan akhirnya.Contohnya:
Sekadar catatan kecil untuk buku Intisari Sastra Indonesia,yakni masih adanya kecermatan penyajian bahasa dan salah ketik.
2. Konjungsi Temporal,berfungsi menjelaskan hubungan waktu anata dua hal atau peristiwa. Misalnya,sejak,ketika,selama,sesudah dan sebelumnya.Contohnya:
• Akhirnya masa depan menjadi suram.
3. Konjungsi kausalitas,menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu.Bila anak klimat ditandai oleh konjungsi sebab,induk kalimatmerupakan akibatnya.kata-kata yang dipakai untuk menyatakan hubungan sebab,antara lain,sebab,sebab itu,karena dan krena itu. Contohnya:
• Oleh sebab itu,buku ini disusun sedemikian rupa supaya memuat berbagai topik yang dibutuhkan peserta didik.
c) Penggunaan pernyataan berupa saran atau rekomendasi yang ditandai dengan penggunaan kata layak,harus,hendak,dan jangan. Contohnya:
• Bagi saya,buku ini layak dibaca oleh siapa pun,khususnya para remaja,agar lebih semangat dalam berpetualang.