Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding) - termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya, dimana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam (UNESCO, 2004). Tiga Komponen Alam dalam Konsep Geopark adalah Geodiversity, Biodiversity dan Cultural diversity. Data per April 2018, tercatat sejumlah 140 Global Geoparks yang tersebar di 38 negara.
Saat ini di Indonesia terdapat 4 Global Geoparks dan 15 Geopark Nasional. Geopark Maros Pangkep dikukuhkan sebagai Geopark Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 24 November 2017. Geopark Maros Pangkep dijadikan sebagai Geopark Nasional karena:
      1. Landscape dengan tipe Tower Karst menjulang tinggi yang disusun oleh formasi batugamping Tonasa.
      2. Kars Maros Pangkep termasuk salah satu kars kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi, merupakan kawasan kars terbesar ke 2 di dunia setelah China Selatan.
      3. Bantimala Kompleks, berumur 115 juta tahun yang terbentuk karena proses tektonik.
      4. Sistem hidrologi bawah tanah terpanjang di Indonesia ± 27 Km (Gua Salukkang Kallang-Gua Tanete)
      5. Ratusan gua-gua yang pernah di tinggali oleh manusia prasejarah. Budaya masa lalu tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40.000 Tahun (M.Aubert dkk. 2014), lebih tua dari Eropa
     6. Tempat hidup jutaaan spesies kupu-kupu yang mendapatkan julukan “Kingdom of Butterfly”
     7. Satu-satunya di Indonesia, Kawasan Geopark dengan kesampaian waktu tempuh hanya 35 Menit  dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
     8. Sebagian wilayah geopark masuk kedalam Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
     9. Keragaman Etnis Bugis Makassar dan Budaya Masa kini di kawasan Geopark yg menjadi kearifan lokal (local wisdom) dan telah dianut serta menjadi bagian dari kehidupan sehari hari.
Konsep Geopark sendiri didalamnya terdiri dari program Edukasi, Wisata,  Pemberdayaan Masyarakat Kawasan dan Konservasi. Untuk mengenalkan kawasan Geopark Maros-Pangkep dan kekayaan alam yang ada di dalamnya maka dilaksanakanlah even “Jelajah Geopark Maros Pangkep 2019”. Badan Pengelola Maros-Pangkep bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sul-Sel, Disbupar Maros, Disbudpar Pangkep, Badan Pelestarian Cagar Budaya, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, dan PT Semen Tonasa untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
         Dalam pelaksanaan Jelajah Geopark Maros Pangkep 2019 direncanakan Fun Camping dan Funbike pada rute yang melalui 5 Geosite kawasan Geopark Maros Pangkep yaitu Tonasa Park, Rammang-Rammang, Leang-Leang, Hutan Batu Balocci, dan Sumpang Bita. Jalur sepeda ini melewati  beberapa desa. Pada Kabupaten Maros, Kecamatan Bantimurung yakni Desa Bontolempangan, Desa Salenrang, Desa Baruga, Desa Tukamasea, dan Desa Leang-Leang. Sedangkan pada Kabupaten Pangkep, Kecamatan Balocci yakni Desa Tonasa, Desa Balocci Baru, Desa Balleangin, dan Desa Kassi.


Item Kegiatan:

29 Juni 2019
17.00 – 21.00 Fun Camping (Camping Outdoor di Area Tonasa Park)

30 Juni 2019
06.00 – 07.00 Warming Up (Pemanasan di lokasi Start Tonasa Park)
07.00 – 11.00 Fun Bike (Jelajah Sepeda melewati 5 Geosite Utama)
11.00 – 11.30 Band Performance dan Games
11.30 – 12.00 Pembagian Doorprize (Total hadiah 50 Jt)

Selfie Contest (Berfoto selfie di Geosite berhadiah 3 Unit Sepeda)

Alamat Sekretariat: Gedung Mulo (Dinas Pariwisata Prov Sulsel) Jl. Jend Sudirman No 23 Makassar

Contact Person:
081342626654 (Are)
085399743954 (Arfah)
08114162121 (Redo)
081355292060 (Sainuddin)

Biaya Registrasi Peserta: Rp. 50.000 (Get: Medali, Snack, Lunch, tiket Doorprize)

Mandiri 152-00-1203672-5 a/n ahmad reza syaiful

*Konfirmasi pembayaran melalui CP yang tersedia (foto/kode bukti transfer + nama  dan no. hp sesuai registrasi)