B. CARA MENGHINDARI SIFAT MUNAFIQ DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI.
Beberapa sifat orang Munafiq yang harus ditinggalkan , diantaranya adalah :
1. Sombong / Takabbur/ Congkak
(Memalingkan muka dari orang lain / cenderung meremehkan orang lain, meerasa dirinya lebih pandai, lebih kaya, lebih terhormat,dll.
Larangan sombong terdapat di QS. Al Luqman/31 ayat 18 :
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya :
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Adapaun makhluk Allah yang sombong adalah Iblis.
Sebagaimana dalam QS. Al Baqarah /2 ayat 34 dijelaskan :
وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ ٣٤
Artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kalian
kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur, dan
adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
2. Dengki / Hasad
Sikap yang mengharapkan agar kesenangan orang lain bisa lenyap.
Sikap / sifat Hasad adalah sifat yang dapat menghapus /membakar semua amal kebaikan yang kita miliki. Sebagaimana dalam Hadirs Rasul dijelaskan :
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ ». أَوْ قَالَ « الْعُشْب
Artinya : “Hati-hatilah kalian dari hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan
kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau semak belukar (rumput
kering)“.
3. Bohong / Dusta / Kadzib.
Berkata sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Orang yang suka berbohongbiasanya suka menutupi kebenaran dengan kesalahan (menipu).
وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim no. 2607).