KISAH NABI YA’QUB AS
Dari pernikahan Nabi Ishaq dan Rafiqah lahirlah anak kembar yang bernama Aish dan Ya’qub. Meskipun keduanya kembar namun hubungan mereka kurang akur. Mereka mempunyai minat dan bakat yang berbeda. Aish lebih cekatan dan pandai berburu, sedangkan Nabi Ya’qub As cenderung pendiam, sederhana dan lebih senang mempelajari ilmu-ilmu agama.
Pada suatu hari, hubungan dua saudara ini semakin tegang. Ini terjadi ketika Nabi Ishaq As menginginkan seekor rusa. Beliau meminta Aish untuk mencarikannya. Namun, sebelum Aish berburu, Rafiqah Ibu mereka lebih dulu menyuruh Nabi Ya’qub As untuk mencarikan nabi Ishaq As seekor rusa.
Setelah Nabi Ya’qub As mendapatkan seekor rusa, kemudian Nabi Ishaq As menghadiahkannya sebuah doa. “Mudah-mudahan engkau menurunkan nabi-nabi dan raja-raja”.
Aish yang merasa telah didahului oleh saudaranya sendiri, semakin membenci Nabi Ya’qub As. Dia kemudian mengancam akan mencelakai Nabi Ya’qub As
Nabi Ya’qub As tidak ingin terus berselisih paham dengan saudaranya tersebut. Atas saran dari kedua orang tuanya maka Nabi Ya’qub As memutuskan untuk pergi berhijrah ke rumah pamannya yang bernama Laban di Fadan A’ram, Irak.
Sesampainya di Fadan A’ram, Nabi Ya’qub As langsung menanyakan keberadaan rumah pamannya tersebut kepada penduduk sekitar. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan rumah pamannya karena pamannya merupakan orang sukses di kota tersebut.
Paman Nabi Ya’qub As sangat senang mengetahui kedatangan Nabi Ya’qub As. Tak lupa Nabi Ya’qub As menyampaikan pesan Nabi Ishaq As yaitu agar Nabi Ya’qub As dinikahkan dengan salah satu putri pamannya tersebut. Pamannya pun berniat melakukan hal yang sama. Maka menikahlah Nabi Ya’qub dengan putri pamannya dan mereka dikaruniai 12 orang anak.